Dalam rangka meningkatkan pelayanan berbasis elektronik serta mendukung program reformasi birokrasi, Badan Standardisasi Nasional (BSN) melalui Komite Akreditasi Nasional (KAN) melaksanakan kegiatan launching layanan digital chatbot yang disebut dengan KANIA secara daring pada Rabu (18/08/2021). Pertemuan ini mengundang seluruh Lembaga Penilaian Kesesuaian (LPK), asesor KAN, dan anggota KAN Konsil. Kegiatan ini juga dimeriahkan oleh Band Letto.
Kegiatan ini dibuka dan diresmikan oleh Kepala Badan Standardisasi Nasional (BSN) selaku Ketua Komite Akreditasi Nasional (KAN) yaitu Drs. Kukuh S. Achmad, M.Sc. Pada pembukaannya, Kukuh mengatakan, ”Alasan kenapa diperlukan chatbot ini adalah saat ini pelanggan/stake holder berharap dapat menemukan informasi yang mereka cari dengan cepat dan mudah dan terlebih pola komunikasi saat ini masih didominasi oleh media komunikasi telepon, whatsapp (online chat), website dan email. Apalagi pada masa pandemi covid-19 yang meminimalkan kegiatan tatap muka. Pelanggan sering mencari informasi yang langsung dan mendasar/umum serta media yang sangat mobile, berdasarkan hal itu lah chatbot dirasakan perlu untuk segera diluncurkan. Dengan chatbot, pelanggan seperti mempunyai asisten pribadi, yang dapat menjawab informasi secara cepat kapanpun dan dimanapun pelanggan berada”. Kukuh juga berharap dengan semakin sering digunakannya chatbot KANIA yang menggunakan teknologi artificial intelegent (AI) ini akan memperkaya database sehingga akan semakin lengkap informasi yang disediakan.
Kegiatan ini disajikan dalam bentuk talkshow bertajuk Medeka KAN yang dihadiri oleh beberapa narasumber yaitu Donny Purnomo selaku Deputi Bidang Akreditasi BSN selaku Sekjen KAN, Sugeng Raharjo selaku Direktur Sistem dan Harmonisasi Akreditasi BSN, serta Dr. Muhammad Imanuddin selaku staff ahli Menteri PANRB Bidang Politik dan Hukum. Pada talkshow, Imanuddin menyatakan, “Selama covid-19 ini memang perlu dipahami jika terdapat tantangan dan perbedaan yang harus diterapkan dalam proses layanan, pertama pada proses kerja yang berubah dari yang biasanya WFO menjadi WFH, budaya kerjanya yang harus berubah, serta kepemimpinannya juga harus diperhatikan yaitu bagaimana memimpin para staff saat WFH. Apabila layanan publik sudah bagus maka bisa dikatakan bahwa reformasi birokrasi juga sudah bagus”. Donny Purnomo menambahkan, “Semenjak pandemi, KAN sudah menerapkan kebijakan pelaksanaan asesmen secara daring serta KAN juga sudah menggunakan aplikasi KAN MIS untuk mempermudah proses akreditasi. Dengan hadirnya chatbot ini kami mencoba melengkapi layanan digital yang nantinya akan diintegrasi dengan KAN MIS”.
Sugeng Raharjo juga menjelaskan bahwa tujuan utama chatbot KANIA ini juga untuk lebih mendekatkan diri dengan customer, bisa diakses 24 jam dan dimanapun oleh customer. Chatbot KANIA ini juga ditempatkan pada digital platform yang sudah digunakan oleh masyarakat seperti whatsapp dan telegram. “Kelebihan dari aplikasi chatbot KANIA ini karena sudah menggunakan artificial intelegent (AI) maka akan mengolah pertanyaan dari masyarakat dan bisa memberikan jawaban yang diperlukan serta user friendly karena terdapat pada platform yang sudah biasa digunakan oleh masyarakat sehingga komunikasi antara KAN dan masyarakat semakin lancer dan meningkatkan kepuasan pelanggan”, ujar Sugeng.
Terkait dengan layanan publik, Imanuddin mengatakan “Layanan publik di Indonesia saat ini tidak kalah dengan yang di luar negeri, di beberapa sektor sudah ada pelayanan publik secara digital bahakan ada mall pelayanan public. Kemenpan RB juag sudah memberikan pedoman serta bimbingan kepada kementerian dan kelembagaan serta pendampingan kepada daerah untuk membentuk pelayanan terpadu”. Donny menyatakan jika berbicara terkait akreditasi, perlu diketahui bahwa KAN merupakan salah satu badan akreditasi dengan pengakuan internasional skema akreditasi terbanyak di ASEAN.
Pada talkshow ini, Sugeng Raharjo juga mempraktikkan langsung penggunaan layanan digital chatbot KANIA mengunakan platform whatsapp. Nomor whatssapp chatbot KANIA yaitu 08175180821. Beberapa pertanyaan umum yang sering ditanyakan bisa secara langsung dijawab oleh chatbot KANIA. Sugeng menambahkan dengan proses otomasi pada chatbot KANIA ini bisa mengurangi kebutuhan sumber daya serta meningkatnya kenyamanan komunikasi antara KAN dengan masyarakat.
Oleh karena itu perlu kami sampaikan bahwa layanan Digital KANIA ini perlu belajar dari pertanyaan-pertanyaan yang masuk, sehingga kami harapkan juga kepada masyarakat dan seluruh stakholder dapat mengoptimalkan aplikasi ini dengan memberikan pertanyaan sebanyak-banyaknya. Semoga dengan ini KAN dapat memberikan layanan terbaiknya kepada seluruh masyarakat dan stakholder dimanapun dan kapanpun dibutuhkan.
KAN-Bangga Melayani Bangsa.
Tayangan Launching Layanan Digital KANIA dan Talkshow Merdeka-KAN "Bangga Melayani Bangsa"